BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
1.2 Rumusan Masalah.
1.) Apa pengertian Asbes dan dimana tempat pengelolaannya?
2.) Sebutkan jenis-jenis Asbes?
3.) Bagaimana proses pengolahan Asbes?
4.) Sebutkan apa saja manfaat dan kerugian dari Asbes?
1.3 Tujuan Makalah.
1.) Untuk memberi pengetahuan tentang bahan asbes bagi kehidupan sehari-hari
2.) Dapat membedakan macam-macam asbes
3.) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Geologi Indonesia
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Proses Pembentukan Asbes.
Asbestos ("asbes") adalah sebuah grup mineral metamorfis berfiber. Nama ini berasal dari dari penggunaannya di lampu wick, karena tahan api dia telah digunakan dalam banyak aplikasi, selain itu lebih tahan terhadap zat asam.
Asbestos adalah bentuk serat mineral silika termasuk dalam kelompok serpentine dan amphibole dari mineral-mineral pembentuk batuan, termasuk: actinolite, amosite (asbes coklat, cummingtonite, grunnerite), anthophyllite, chrysotile (asbes putih), crocidolite (asbes biru), tremolite, atau campuran yang sekurang-kurangnya mengandung salah satu dari mineral-mineral tersebut.
Asbes merupakan istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Golongan serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, Golongan amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X, sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11. Yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil. Perbedaan dalam serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang berukuran panjang hingga yang halus.
Tempat diketemukan di Weda Pulau Seram, jenis asbes Chysotile, Kebumen, jenis yang dihasilkan kebanyakan anthopyllite. Dan Tambang asbes menyebar terdapat di Kuningan Jawa Barat, Papua, Pulau Halmahera daerah Maluku, Pulau Seram .
2.2 Jenis-jenis Asbes.
Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah :
1) Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk :
· Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes, pelapis ketel uap, pelapis dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil asbes, dan lain-lain.
· Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyam-bung pipa uap, alat listrik, alat kimia, gasket keperluan laboratorium, dan pelilit kawat listrik.
2) Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas:
· Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding, lantai, alat-alat kimia dan listrik
· Asbes untuk atap.
· Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator panas dan listrik
· Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam isolasi, gasket, ketel, dan tanur.
· Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes sangat halus dan kebanyakan asbes sebagai bubur
· Asbes amfibol yang biasa digunakan sebagai bahan serat tekstil adalah dari jenis varitas krosidolit. Hal ini berhubungan dengan daya pintalnya yang sesuai dengan kebutuhan industri tekstil.
· Krisotil dan antagonit termasuk ke dalam golongan asbes serpentin. Krisotil juga merupakan jenis asbes yang sangat penting dalam industri pertekstilan.
2.3 Proses Pengolahan Asbes.
Asbes digiling dalam mesin giling. Pada instalasi yang biasa, dipakai 3 macam mesin giling. Jaw atau gyratory crusher, cone dan hammer mill. Pada penggilingan asbes ini harus diusahakan supaya sebanyak mungkin diperoleh serabut yang panjang karena hargannya akan menjadi tinggi dan pemakaiannya banyak, hasilnya serabut panjang, pendek serta yang halus akan dipisahkan dengan jalan menyaring dan jalan penghisapan dengan udara, setelah itu serabut yang panjang diatas belt diambil dengan tangan sebelum masuk kepada pengolahan selanjutnya. Dan kegunaan berikutnya akan diolah sebagai bahan baku dari bahan dasar serabut asbes ini.
2.4 Manfaat dan kerugian dari Asbes.
· Manfaat :
Banyak manfaat dari serabut asbes ini, pemakaian utama dari asbes yang berkualitas tinggi yaitu yang dapat dipintal dipakai untuk melapisi rem mobil, benang bahkan kain. Asbes juga bisa dipakai untuk membuat sumbu kaos lampu, sarung tangan, tirai tahan api, baju tahan api isolasi listrik dan panas, band pengangkut atau bisa disebut belt convenyor untuk benda-benda panas, bahan pengempak selampit dan putar pada sambungan pipa-pipa uap. Sedangkan serabut yang panjang dipakai sebagai bahan campuran dalam semen asbes yang digunakan untuk bahan atap rumah, bisa juga untuk membuat pipa pendek dan sebagai penahan.
· Kerugian :
Serat-serat ini menguap di udara dan tidak larut dalam air, jika terhirup oleh paru-paru akan menetap di sana dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Asbes dapat membahayakan tubuh kita jika ada bagian asbes yang rusak, sehingga serat-seratnya bisa lepas, ini sangat berbahaya karena sulit untuk mendeteksi bagaimanakah yang dikatakan asbes rusak, dan terkadang kita tidak sadar kalau asbes yang kita gunakan sudah rusak. Kondisi lain yang sangat beresiko adalah saat asbes yang diperbaiki atau dipotong akan mengeluarkan serpihan yang berupa serbuk yang sangat berbahaya bagi paru-paru (WHO, 1995).
Selain itu terdapat penyakit karena asbes antara lain adalah :
1. )Asbestosis yaitu luka pada paru-paru hingga kesulitan bernafas dan dapat mengakibatkan kematian.
2.) Mesothelioma, sejenis kanker yang menyerang selaput pada perut dan
dada, muncul gejalanya setelah 20-30 tahun setelah pertama menghirup.
3.) Kanker paru-paru, biasanya asbes putih penyebab utama penyakit kanker paru-paru.